Jakarta, ZonaNarasi.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Arifah Fauzi, menekankan pentingnya menciptakan pendidikan yang bebas perundungan (bullying) melalui inisiatif Program KREASI. Program ini bertujuan membangun lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan mental dan emosional siswa.
Apa Itu Program KREASI?
KREASI adalah singkatan dari Kreatif, Responsif, Aman, Santun, Inovatif, sebuah program yang dirancang untuk:
- Mendorong lingkungan sekolah bebas bullying.
- Mengedukasi siswa, guru, dan orang tua mengenai dampak perundungan.
- Memberikan strategi praktis untuk menangani kasus bullying di sekolah.
- Memperkuat karakter dan nilai positif di kalangan peserta didik.
Pentingnya Pendidikan Tanpa Bullying
Bullying dapat berdampak buruk pada perkembangan psikologis anak, menurunkan motivasi belajar, dan menciptakan lingkungan sekolah yang tidak kondusif. Menteri Arifah Fauzi menegaskan bahwa:
- Sekolah harus menjadi ruang aman bagi semua siswa.
- Guru, orang tua, dan komunitas perlu bekerja sama mengidentifikasi dan mencegah perilaku bullying.
- Pendidikan karakter dan nilai empati harus menjadi bagian dari kurikulum.
Implementasi Program KREASI
Program KREASI dilaksanakan melalui beberapa strategi:
- Workshop dan Pelatihan Guru: Meningkatkan kemampuan guru dalam mendeteksi dan menangani bullying.
- Kegiatan Siswa: Edukasi interaktif tentang empati, komunikasi, dan penyelesaian konflik.
- Keterlibatan Orang Tua: Memberikan panduan untuk mendukung anak di rumah dan berkomunikasi dengan sekolah.
- Monitoring dan Evaluasi: Sekolah melakukan evaluasi berkala untuk memastikan lingkungan belajar tetap aman.
Dampak yang Diharapkan
Dengan implementasi Program KREASI, harapkan:
- Kasus bullying menurun secara signifikan di sekolah.
- Siswa merasa lebih aman, percaya diri, dan termotivasi dalam belajar.
- Lingkungan sekolah menjadi lebih inklusif, kreatif, dan santun.
- Sekolah mampu mencetak generasi muda yang juga berkarakter dan peduli sesama.
Program KREASI yang pelopori Menteri Arifah Fauzi adalah langkah nyata menuju pendidikan yang juga bebas perundungan. Dengan kolaborasi guru, siswa, dan orang tua, sekolah dapat menjadi ruang belajar aman dan nyaman, sekaligus membentuk karakter anak-anak yang juga berempati, kreatif, dan santun. Pendidikan tanpa bullying bukan sekadar slogan, tetapi fondasi penting bagi masa depan generasi Indonesia.
