Keluhan Warga Tangsel Soal Sampah Walkot Jajaki Kerja Sama

Keluhan Warga Tangsel Soal Sampah Walkot Jajaki Kerja Sama

Jakarta, ZonaNarasi.comSampah yang menumpuk dan tidak terkelola dengan baik di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) telah menjadi masalah yang mengganggu kenyamanan warga. Masyarakat mulai mengeluhkan kondisi ini, terutama di beberapa titik rawan sampah yang kerap kali penuh dengan tumpukan plastik, sampah rumah tangga, dan limbah lainnya. Tak hanya mencemari lingkungan, tumpukan sampah juga mengancam kesehatan masyarakat sekitar. Dalam merespon keluhan ini, Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, mengusulkan sebuah langkah kolaboratif dengan pemerintah daerah lainnya, seperti Serang dan Bogor, untuk mengatasi masalah sampah yang terus membengkak ini.

Sampah di Tangsel Jadi Sorotan Warga

Sebagian besar warga Tangsel mengungkapkan kekesalan mereka terhadap pengelolaan sampah yang tidak maksimal. Beberapa kawasan, terutama yang dekat dengan pasar dan perumahan padat, sering kali hiasi dengan gunungan sampah yang tak terurus. Selain mencemari lingkungan, tumpukan sampah ini juga menjadi sarang penyakit. Beberapa warga mengaku, mereka sering melihat sampah berserakan di sekitar lingkungan mereka, bahkan mencium bau busuk yang tak sedap. Masalah ini semakin perburuk dengan minimnya fasilitas tempat sampah di beberapa titik strategis. Di beberapa titik tertentu, seperti di kawasan Ciputat dan Serpong, tumpukan sampah semakin mengganggu pemandangan dan kenyamanan.

Salah satu warga, Nia (36), mengeluhkan, “Sampah ini sudah seperti jadi pemandangan sehari-hari. Kalau tidak ambil tepat waktu, baunya sangat mengganggu. Kami berharap pemerintah bisa segera menangani masalah ini.”

Solusi Kolaborasi: Walkot Jajaki Kerja Sama dengan Serang dan Bogor

Menanggapi keluhan tersebut, Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, berinisiatif untuk mencari solusi jangka panjang. Beliau mengusulkan untuk menggandeng pemerintah daerah lain, seperti Serang dan Bogor, dalam pengelolaan sampah. Menurutnya, kolaborasi antar daerah bisa menjadi jalan keluar yang efektif untuk mengurangi permasalahan sampah yang semakin parah. Benyamin menyebutkan bahwa dalam beberapa kesempatan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah lain yang memiliki pengalaman dalam pengelolaan sampah dengan baik. Salah satunya adalah Bogor, yang sudah mengimplementasikan sistem pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di beberapa titik.

“Kami akan terus menggali potensi kerja sama dengan daerah sekitar. Sinergi antar daerah ini harapkan dapat menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan,” ujar Benyamin dalam pernyataannya.

Kerja sama ini juga harapkan bisa menciptakan sistem pengolahan sampah yang lebih ramah lingkungan, serta mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA). Dengan pengelolaan yang lebih terstruktur dan terkoordinasi, harapannya, sampah tidak hanya dapat kurangi tetapi juga bisa didaur ulang menjadi produk yang bermanfaat. Selain itu, pemerintah Tangsel juga berencana untuk memperkenalkan sistem pemilahan sampah sejak dari sumbernya, yaitu di rumah tangga. Hal ini menjadi langkah preventif agar sampah yang hasilkan lebih mudah kelola dan tidak menumpuk begitu saja. Dengan demikian, warga harapkan bisa berperan aktif dalam pengelolaan sampah, mulai dari memilah sampah organik dan non-organik.

By Minerva

Related Post