Fakta Harimau Ragunan Normal Kelola Jawab Isu Beruang Kurus

Fakta Harimau Ragunan Normal Kelola Jawab Isu Beruang Kurus

Jakarta, ZonaNarasi.com — Baru-baru ini, Taman Margasatwa Ragunan (TMR) menjadi sorotan publik setelah muncul tudingan kelaparan terhadap harimau di kebun binatang tersebut. Video viral di media sosial memperlihatkan seekor harimau yang sebut-sebut “kurus kering” dan mondar-mandir di kandang. Menimbulkan kekhawatiran bahwa satwa itu tidak mendapatkan porsi pakan yang layak. Namun, pihak pengelola Ragunan memberikan pembelaan tegas: kondisi harimau memang normal, dan isu pakan bawa pulang petugas adalah “hoaks.”

Asal-Isu dan Tuduhan

  • Tuduhan mulai merebak dari video yang menunjukkan harimau dalam kondisi fisik yang kurus. Ada narasi di media sosial yang menyebut bahwa pakan daging harimau bawa pulang oleh petugas kebun binatang. Sehingga satwa tersebut kekurangan makanan.
  • Isu ini pun sampai ke lantai pengambil keputusan, ketika Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa setelah pengecekan. Tidak ada bukti pakan harimau dibawa keluar secara ilegal. “Nggak ada, saya sudah cek,” kata Pramono.
  • Kepala Humas Ragunan, Bambang Wahyudi, menambahkan bahwa setiap petugas yang keluar dari area kebun binatang periksa secara fisik untuk mencegah kemungkinan membawa barang (termasuk pakan) ke luar.

Klarifikasi dari Ragunan tentang Kondisi Harimau

  • Salah satu harimau yang sempat viral adalah Juve, harimau Bengal berusia sekitar 16 tahun.
  • Menurut perawat Ragunan, usia Juve sudah tergolong tua dan ada kelainan pada kaki belakangnya yang membuat dagu dan sisi tubuh tampak kurus dari sudut tertentu.
  • Walaupun terlihat kurus, Juve tetap makan dengan porsi cukup bisa menghabiskan 5–6 kg daging dalam sehari. Sesuai jadwal pemberian pakan, dan ada hari “puasa” (tidak diberi daging) untuk menjaga agar tidak obesitas.
  • Selain itu, perawatan kesehatan untuk Juve terus lakukan, termasuk pemeriksaan dan pengobatan atas infeksi saluran kemih yang pernah deritanya.

Mengaitkan Isu Beruang Kurus

  • Menariknya, manajemen Ragunan juga mengangkat isu “beruang kurus” sebagai bagian diskusi kesejahteraan satwa di kebun binatang.
  • Publik sebelumnya mengkritik kondisi beruang madu di Ragunan yang anggap terlalu kurus.
  • Namun, Humas Ragunan menjelaskan bahwa beruang madu yang viral bernama Sugeng sudah dites medis dan nyatakan sehat dengan berat sekitar 80 kg.
  • Menurut Ragunan, meskipun foto atau video bisa menimbulkan persepsi satwa kurus, penilaian kesehatan harus dasarkan pada pemeriksaan komprehensif, bukan sekadar tampilan visual.

Kenapa Isu Semacam Ini Muncul?

  • Persepsi Visual
    Media sosial sangat cepat menyebarkan rekaman video atau foto sudut tertentu, dan sudut tampilan bisa saja membuat satwa terlihat lebih kurus daripada kondisi sebenarnya.
  • Transparansi dan Kekhawatiran Publik
    Karena satwa buas seperti harimau menarik simpati publik, setiap indikasi “pengabaian” cepat memicu respon publik. Ragunan menanggapi ini dengan membuka dialog dan klarifikasi, menunjukkan fakta medis dan prosedur internal.
  • Standar Kesejahteraan Satwa
    Ragunan menyebut bahwa mereka mengikuti standar kesejahteraan satwa (animal welfare). Termasuk pemeriksaan rutin dan sistem keamanan agar pakan satwa tidak salahgunakan.

Pesan dari Ragunan

Dari pernyataan resmi pengelola, dapat ambil beberapa pesan penting:

  • Kesejahteraan Harimau Terjaga: Klaim bahwa harimau kedinginan atau kelaparan di Ragunan tak terbukti secara faktual menurut manajemen.
  • Pengawasan Ketat: Sistem pemeriksaan bagi petugas keluar masuk area menunjukkan upaya mencegah penyalahgunaan pakan.
  • Dialog Terbuka: Ragunan mengajak masyarakat untuk mengajukan kritik dan saran, bahkan menawarkan diskusi langsung antara kurator, perawat, dan tim edukasi satwa.
  • Pencegahan Stigma: Dengan menjawab isu “beruang kurus” dan “harimau kurus,” Ragunan berusaha menghindari distorsi informasi yang bisa merugikan citra kebun binatang sekaligus kesejahteraan satwa itu sendiri.

Tuduhan bahwa harimau di Ragunan biarkan kelaparan karena pakan bawa pulang petugas mendapat bantahan tegas dari pihak kebun binatang dan pemerintah provinsi. Klarifikasi medis tentang harimau seperti Juve menunjukkan bahwa kondisi fisiknya lebih kompleks daripada sekadar “kurus.” Sementara, isu terkait beruang madu yang kurus juga jadikan rujukan untuk menggambarkan bahwa persepsi dari media sosial tidak selalu mencerminkan realitas biologis satwa. Ragunan menekankan pentingnya keterbukaan, transparansi, dan verifikasi fakta sebelum publik menarik kesimpulan.

By Minerva

Related Post